Dunia itu dua suara, tersurat dengan banyak pena kekuasaan

Selasa, 13 Juli 2010

Kegagalan, Asa Yang Terbuang Ataukah Pelajaran?


Sebagian dari kami, Rakit Bambu, ataupun sebagian besar dari kalian semua diluar sana pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Entah, besar atau kecil, saya tidak tanyakan itu. Tapi kegagalan tetaplah kegagalan, asa yang kembali hilang.

Semahal apakah kegagalan itu? Dan seberapa besar efeknya pada sang gagal-man?

Kalau urusan menggapai cita-cita, kemahalannya tiada tara. Walaupun sebagian yang berhasil pun menuntut hal yang ratusan kali lebih mahal secara materi, tetapi kegagalan tetaplah yang termahal dan paling berharga.

Sebagian dari cerita kawan kita, ada yang tidak pernah gagal untuk urusan ini. Sekali coba, dapat angan dan cita nya. Lain dengan saya, serta ratusan kawan lainnya. Lima kali coba pun cita-cita masih urung untuk hinggap ditangan. Ditanya usaha sih, cuma idiot yang ga usaha kalo udah urusan kaya gini. Lalu, rezeki yang belum hinggap?

Sebenarnya tidak ada guna untuk berkeluh kesah mengenai hal ini. Pahala pun mungkin tidak akan ditambah catatannya oleh malaikat. Tapi, spirit adalah nomor satu untuk bertahan hidup setidaknya hingga keluar pengumuman SNMPTN.

Orang yang pernah gagal tentu beruntung dibandingkan orang yang jarang (atau bahkan tidak pernah) mengalami kegagalan. Kenapa? Pengalaman!

Kegagalan membentuk kita menjadi pribadi yang pernah merasa dibawah, terinjak-injak harga dirinya, diselubungi bayang-bayang kesuksesan yang belum menghampiri, dan sebagainya. Yang langsung berhasil? Tidak.

Pada dasarnya, definisi orang yang menderita kegagalan adalah orang yang telah berusaha, punya niat dan berjibaku dengan mulia untuk suatu cita-cita, namun belum dapat meraihnya. Orang yang tidak usaha, ya tidak gagal. Karena ia tidak memiliki asa untuk dipertaruhkan dalam medan perang yang penuh perjuangan.

Selain itu, kegagalan juga mengajarkan lebih pada nilai keagamaan. Pelajaran yang saya kesampingkan tahun ini karena banyak alasan. Kegagalan memberi pelajaran akan betapa sulitnya mengais rezeki dengan usaha yang telah dilakukan. Mengajarkan pula betapa tidak absolutnya Hukum Newton III Action = Reaction.

Mungkin sulit untuk berbicara pada massa yang telah berhasil (atau selalu berhasil), apapun jalan dan caranya. Ketika anda merasa usaha saya lebih darinya, doa saya lebih pula darinya, namun dirinya yang lebih dulu menukar asa dengan cita-cita, janganlah merasa rendah! Apa yang anda dapat, tetaplah pelajaran. Sesuatu yang tidak kalah mahalnya dengan uang yang harus dibayarkan seorang kawan yang lulus dalam ujian. Pelajaran yang tidak akan seorangpun mau membayarnya dengan sengaja untuk mencari kesempatan. Karena Allah lah yang memberi kita kesempatan untuk merasakannya.

Dibalik semua itu tentu ada hal lebih yang dapat dicerna, bukan? Saya bukan seorang pandai, bukan juga seorang yang telah mendapat pelabuhan cita-citanya (insyaallah belum). Tapi saya cuma ingin agar kita semangat bersama, dan meraih kembali asa yang hilang. Karena mimpi yang membuat kita akan terus berjuang, walau harus tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar