Dunia itu dua suara, tersurat dengan banyak pena kekuasaan

Kamis, 24 Maret 2011

Get One, Get Thousand

Online sepertinya telah begitu rekat dengan kehidupan manusia urban jaman sekarang. Hingga ke pelosok pun sepertinya telah tidak asing lagi dengan apa yang dimaksud dari kata'online'. Online yang diartikan oleh Wikipedia sebagai 'terkoneksi' menjabarkan sebuah situasi dimana anda terhubung antara satu dengan dunia ketiga, dunia maya.


Dunia maya. Sebenarnya saya kurang setuju atas penyematan kata 'maya' karena menurut saya dunia ketiga ini benar adanya dan berupa fakta. Bagaimana bisa sebuah fenomena yang mem-booming di abad 21 ini, yang terjamah hampir oleh 2 milyar pasang mata manusia, disebut sesuatu yang maya? padahal dunia ketiga ini dibuat oleh manusia, dan diisi oleh manusia. Manusia merupakan fakta yang merancang sebuah 'dunia', tentu 'dunia' itu fakta bukan?


Kembali menyeret kata 'online'. Koneksi yang ada membuat kita semua dapat berhubungan satu dengan lainnya. Sebuah hal yang biasa, bila kita tidak menyadari segala kemudahan dan kemurahan yang tersedia. Indonesia, sebuah negara yang dihuni oleh makhluk makhluk latah akan perkembangan teknologi yang ada, adalah pasar yang empuk untuk investasi teknologi beserta pengembangannya. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung berkampanye untuk hemat namun hedonistik pada faktanya, membuat pasar teknologi berkembang pesat di negara ini.


Mungkin setelah membaca paragraf diatas, anda berfikir bahwa tulisan ini mengarah pada kemajuan teknologi dan segala efeknya. Namun saya hendak mengajak anda semua untuk menyadari segala hal yang bagi sebagian kalangan merupakan sesuatu yang menjijikan, tapi menguntungkan bagi kalangan lainnya.


Dunia ketiga hidup dengan akses akses yang dilakukan oleh manusia manusia layar kaca. Fenomena yang menjadikan Saykoji meraup harta atas karya lagunya yang berjudul 'Online'. Perlukah ia bersyukur? Jelas, karena dia menggunakan asas pemanfaatan.


Lalu, apa yang patut disyukuri oleh kita, yang notabene bukanlah seorang Saykoji?


Paham saya mengatakan bahwa terkadang jarak bukanlah sebuah masalah besar ketika komunikasi hadir diantaranya. Jelas akan menjadi hal yang berbeda antara 'jauh' dan 'dekat', tapi bukan sebuah masalah dalam level berat.


Yang saya rasakan, adalah rasa senang ketika bisa mengetahui perkembangan kehidupan banyak teman. Saya juga merasa senang ketika bisa berdialog empat mata dan bercerita walau harus lewat layar kaca. Saya juga merasa senang ketika bisa membuka dunia, walau belum pernah ada disana. Senangkah anda?


Saya menyadari ketika begitu mudahnya keep-in-touch dengan mereka mereka yang begitu jauh dari saya, selama ada suatu rutinitas yang sama, online. Ketika anda jauh, tidak selamanya jarak membunuh. Ketika anda dekat, tidak selamana jarak membuat kita rekat. Sesuatu yang luar biasa bila dapat berbagi info, suka, duka, hingga gossip dengan mereka yang tidak di dekat kita. Lahirnya rasa 'memiliki' dan 'dekat' membuat semua mudah dan nikmat.


Apa yang dikenal sebagai dunia maya memberikan kita, khususnya saya, sebuah dunia nyata dari sudut pandang berbeda. Memang tidak akan pernah sama, namun tolok ukur yang ada membuat manusia terus mengembangkan teknologi hingga mencapai level 'dunia fakta'


Get One, Get Thousand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar