Dunia itu dua suara, tersurat dengan banyak pena kekuasaan

Minggu, 23 Januari 2011

New People Power

People termakna sebagai sebuah kata jamak, dan jamak mewakili kata 'banyak'.

People power sebenarnya merupakan bahasan lama yang mungkin telah terdengar oleh sebagian besar kalangan masyarakat global. Jatuhnya Soeharto, manusia nomor satu nusantara untuk puluhan tahun lamanya, adalah fakta sejarah bahwa people power memang benar-benar ada, khususnya di Indonesia.


Namun, apakah people power hanyalah contoh dari amukan sekelompok manusia yang tidak puas mengenai fakta yang ada? Filipina pun melakukannya ketika menggulingkan rezim Ferdinand Marcos, dan apakah hal ini mempertegas bahwa masyarakat bisa berpengaruh banyak terhadap suatu hal yang terlihat dan terasa 'mengganggu' dengan cara anarkis?

Desember 2010 dan akan melangkah ke Januari 2011. Sebuah berkah dan anugerah. Dan dunia berputar lalu menggulingkan era ke arah globalisasi yang semakin menjadi.


Facebook menjadi media baru dalam penyampaian informasi secara global, setelah melengserkan Friendster dari tahta pemimpin klasemen sebagai pimpinan jejaring sosial dunia (mungkin juga MySpace). Lalu, Twitter menyusul sebagai amunisi tambahan bagi para manusia untuk berekspesi secara mudah dan murah meriah dengan pistol bernama BlackBerry yang belakangan disusul oleh sederet merk pistol lainnya.


Kebebasan yang diobral di dunia fakta ini dapat diibaratkan sebagai ajang obral pistol beserta pelurunya kepada masyarakat luas. Saya pun salah satu pengguna pistol ini, dengan amunisi yang cukup setiap bulannya. Apakah saya punya power? Tentu, ini adalah awal dari segalanya dan anda punya hak serta poweruntuk terjun kedalamnya.


Seseorang yang memegang pistol tentu akan kalah dengan seribu orang dihadapannya, walau seribu dari orang-orang tersebut bertangan kosong. Apa jadinya jika seribu orang tersebut memegang pistol dan melawan segelintir CIA bersenjata lengkap? Saya pikir, kuantitas akan tetap mengalahkan kualitas. Bukannya saya sok tau, tapi Anda bisa bayangkan sendiri dan saya pikir Anda sependapat dengan saya.


Menyorot pada bahasan positif, ulang tahun sekarang ini dirayakan lebih berkesan dan selalu bertambah kesan dari zaman ke zaman. Pribadi saya menilai, lagi lagi kuantitas berbicara lebih banyak dari kualitas dan ini adalah salah satu bentuk people power gaya baru.


Contohnya? Kado tidak dilihat sebagai objek utama dalam perayaan ulang tahun, karena 'kado' sebenarnya dari ulang tahun itu sendiri adalah surprise dari orang orang terdekat dalam hidup. Juga tidak kalah bahagianya kala banyak dari personal message di BlackBerry Messanger anda bertuliskan 'HBD blablabla'. Ini bukan bohong, dan ini benar adanya bukan? Apalagi surprise berbentuk fisik, hadir di tempat, yang notabene bagian kecil dari people power baru gaya lama.


Twitter menyusul dengan segala kebebasan yang ada. Norma dan batasan dalam diri menjadi patokan utama setelah batasan 140 huruf diakali oleh TwitLonger. Apa yang anda share adalah sepercik kekuatan yang anda berikan. Mengapa kekuatan? Bila anda melakukannya untuk sebuah hal yang sama, dalam waktu yang sama pula, tidak menutup kemungkinan untuk menjadi sebuah Trending Topic yang berskala global.


Ingat ketika Lady Gaga bertanya-tanya mengenai Ariel dalam akun Twitternya? Juga tweet-nya Rio Ferdinand yang membahas kemenangan Indonesia atas Malaysia dan memberikan dukungannya, langsung menjadi bahasan besar karena posisinya sebagai bintang kelas dunia. Kekuatan yang tersampaikan melalui media sosial.


People Power akan terus ada, karena yang berkuasa selalu lebih sedikit dari yang dibina, dan New People Power menawarkan gaya tersendiri dalam 'mengeksploitasi' kekuatan masing-masing individu. Tidak lagi butuh orasi dan anarki di jalan jalan besar yang ditujukan untuk para petinggi negeri karena anda (ibaratnya) hanya butuh sebuah pi-si (PC).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar